Alhamdulillah sebentar lagi insya Allah kita akan masuk ke bulan Ramadhan yang penuh berkah. Tentu kita ingin Ramadhan tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin. Marilah sejenak kita kembali membaca “ilmu” terkait dengan Ramadhan dan ibadah puasa.
Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi Rahimahullah mencatat beberapa riwayat terkait ibadah puasa dan bulan Ramadhan. Di antaranya adalah :
1. Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah SAW bersabda “Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Setiap amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.’ Puasa itu adalah perisai. Jika seseorang dari kalian berpuasa, maka jangan berkata kotor dan buruk. Jika seseorang memakinya atau memancing untuk bertengkar, hendaklah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bagi Allah, bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih harum daripada bau minyak kesturi. Orang yang berpuasa mengalami dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya karena puasa (Muttafaq ‘alaih). Dalam riwayat Bukhari yang lain disebutkan, “Ia meninggalkan makan, minum, dan kesenangan syahwatnya demi Aku. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat.”
2. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bershadaqah dua ekor kuda di jalan Allah, maka ia dipersilahkan masuk surga melalui semua pintu surga (seraya disapa), ‘Hai hamba Allah, inilah yang baik.’ Barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan sholat maka ia dipersilahkan masuk surga melalui pintu ‘sholat’. Barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang berjihad maka ia dipersilahkan masuk surga melalui pintu ‘jihad’. Barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang berpuasa maka ia dipersilahkan masuk surga melalui pintu ‘Ar Rayyan’ (kesegaran). Barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang bershadaqah maka ia dipersilahkan masuk surga melalui pintu ‘shadaqah’.” Abu Bakar ra. Berkata, “Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, dari pintu mana saja tidaklah masalah. Lantas adakah orang yang dipanggil dari semua pintu itu?” Beliau menjawab, “Ada, dan aku berharap kamu termasuk di antara mereka”. (Muttafaq ‘alaih)
3. Abu Sa’id Al-Khudriy ra. Berkata Rasulullah SAW. Bersabda, “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari karena Allah, melainkan Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun.”(Muttafaq ‘alaih)
4. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala kepada Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Muttafaq ‘alaih)
5. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jika Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan diikat kuat.”(Muttafaq ‘alaih)
6. Ibnu Abbas ra. Berkata, “Rasulullah adalahorang yang paling pemurah, lebih-lebih pada bulan Ramadhan ketika ditemui Jibril. Setiap malam di bulan Ramadhan, Jibril datang untuk membacakan Al Qur’an. Saat ditemui Jibril, Rasulullah saw. Lebih pemurah daripada angin yang bertiup.” (Muttafaq ‘alaih)
7. Aisyah ra. Berkata, “Apabila sudah masuk 10 hari terakhir Ramadhan, Rasulullah selalu menghidupkan malam (dengan beribadah), membangunkan keluarganya dan mengikat sarungnya (tidak menggauli istrinya).” (Muttafaq ‘alaih)
8. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan bohong dan melakukan kebohongan, maka Allah tidak membutuhkan dia meskipun meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)